Sekarang umurnya dua puluh dua.
Tidak banyak yang berubah dalam kesehariannya.
Ketika orang melakukan perayaan, dia hanya berdiam diri saja.
Sombong? Bukan, namun ini suatu renungan.
Berkurang umur dia sehari di dunia, apa saja yang ia perbuat? Tangan, kaki, lidah, mata, semuanya semakin renta. Renta terhadap dunia yang unik. Penyesalan terjadi, terlanjur terjadi. Semua hal yang buruk, sengaja atau tidak pasti pernah dilakukan.
Satu keinginan, bersahabat dengan mesin waktu dan memperbaiki semua kesalahannya. Namun tidak mungkin. Pahit itu sudah ditelan oleh dirinya dan banyak orang. Tercerna, walau juga menyatu dengan kenangan indah. Tidak ada baik jika tidak ada buruk. Tidak ada kalimat yang terpikir apabila tidak ada obat yang ditelan. Semuanya memiliki proses.
Banyak orang melihat sebagai kesepian dari dunianya. Namun dia menganggap dunianya tanpa pemikiran orang pun sudah ramai dibuat. Dunia yang kaya akan berbagai macam hal.
Selamat ulang tahun sahabatku, semoga di sisa umurmu semuanya yang engkau sentuh menjadi air, air yang berguna untuk menghapus dahaga banyak orang.
fahminoor 