Si Kembar Yang Relijius

Twin towers, World Trade Center memang sudah menjadi puing sembilan tahun yang lalu. Banyak juga kita mendengar berita mengenai penyebab terjadinya peristiwa itu. Konspirasi, drama, agama, teroris, dan lainnya. TIdak, bukan hal itu yang ingin dibahas disini, tapi tenggang rasa sesama manusia disana, entah itu mengatasnamakan agama atau tidak. Pagi ini aktivitas rutin saya sama, bangun, sarapan, membeli koran untuk dibaca, kebetulan koran disini halaman depannya memuat bentrok yang menewaskan tiga orang di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin, 29 September 2010. Dan akhirnya saya membawa pulang salah satu korang nasional untuk dijadikan teman minum teh di pagi hari, kebetulan hari ini bebas kuliah, hehe. Halaman demi halaman saya balik, ya berita yang saya jumpai tidak berbeda, kekerasan, DPR, suksesi Kim Jong Il serta berita lainnya yang memang biasa menghiasi keseharian kita semua. Namun setelah membalik beberapa halaman, tangan saya terhenti di pojok kanan bawah di bagian berita internasional singkat, disitu tertulis, “Ternyata Ada Ruang Solat di WTC.” WTC, World Trade Center yang sudah runtuh, sebagaimana dijelaskan di awal paragraf tadi.

Cinta ?

Apa itu cinta? Pasti pemikiran kita pada umumnya langsung tertuju pada pandangan mengenai dua orang mahkluk Tuhan, yang, ya silahkan teruskan sendiri kalimatnya.